Mahasiswa KKN Unsoed Gelar Kegiatan P5 di SD Negeri 1 Limbasari

05 Februari 2025
KKN UNSOED
Dibaca 21 Kali
Mahasiswa KKN Unsoed Gelar Kegiatan P5 di SD Negeri 1 Limbasari

Purbalingga, 25 Januari 2025 – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) periode Januari-Februari 2025 mengadakan kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SD Negeri 1 Limbasari, Kecamatan Bobotsari, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Kegiatan ini diprakarsai oleh mahasiswa KKN dari Bidang Pendidikan, Najwa dan Alintya, dengan tema utama “Praktik Penerapan Sistem Aquaponik dan Daur Ulang Menggunakan Galon Bekas.”

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam Implementasi Kurikulum Merdeka

P5 merupakan bagian dari Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) yang bertujuan membentuk Pelajar Pancasila yang beriman, berkebinekaan global, mandiri, mampu bergotong royong, berpikiran kritis, dan kreatif. Dalam IKM, P5 tidak hanya diintegrasikan dalam pembelajaran setiap mata pelajaran, tetapi juga memiliki alokasi waktu khusus, sehingga peserta didik dapat mengembangkan keterampilan dan sikap melalui interaksi dengan teman, guru, serta tokoh masyarakat.

Tahapan Kegiatan P5

Kegiatan P5 yang diadakan oleh mahasiswa KKN Unsoed terdiri dari beberapa tahapan utama, yakni pembukaan, penyampaian materi, penyusunan program P5, dan praktik P5.

1. Pembukaan

Kegiatan diawali dengan sesi pembukaan yang mencakup perkenalan oleh mahasiswa KKN, pemaparan maksud dan tujuan kegiatan, serta harapan atas hasil yang ingin dicapai. Kepala SD Negeri 1 Limbasari turut hadir memberikan sambutan dan dukungan terhadap program ini. Dukungan dari pihak sekolah sangat penting dalam memperkuat implementasi P5 dan memastikan keberlanjutan penerapannya dalam kegiatan belajar mengajar.

2. Penyampaian Materi P5

Pada sesi ini, Najwa dan Alintya menjelaskan pentingnya penerapan P5 serta konsep dasar sistem aquaponik dan daur ulang.

Aquaponik adalah sistem pertanian berkelanjutan yang menggabungkan budidaya ikan dengan hidroponik. Limbah dari ikan berfungsi sebagai nutrisi bagi tanaman, sementara tanaman bertindak sebagai biofilter yang membersihkan air untuk ikan. Dalam kegiatan ini, peserta didik dikenalkan dengan penggunaan aquaponik berbasis galon bekas sebagai wadah budidaya ikan lele dan tanaman kangkung.

Tanaman kangkung dipilih karena memiliki kemampuan menyerap amonia dalam air, yang berasal dari limbah ikan. Menurut penelitian Dauhan, Efendi, dan Suparmono (2014), kangkung mampu menyerap amonia hingga 58,57 mg/liter, sehingga membantu menjaga kualitas air tetap bersih. Sementara itu, ikan lele dipilih karena memiliki organ labirin yang memungkinkannya bertahan di lingkungan dengan kadar oksigen rendah. Hal ini menjadikan ikan lele lebih adaptif dalam sistem aquaponik sederhana yang menggunakan media galon bekas.

Selain aquaponik, mahasiswa KKN juga menyampaikan materi tentang daur ulang galon bekas sebagai bagian dari penerapan prinsip keberlanjutan dalam P5. Galon bekas digunakan sebagai wadah budidaya ikan dan tanaman, sehingga selain meminimalkan limbah plastik, juga menciptakan solusi inovatif dalam pertanian berkelanjutan yang dapat diterapkan dalam skala kecil di lingkungan sekolah maupun rumah.

3. Penyusunan Program P5

Setelah memahami konsep dasar aquaponik dan daur ulang, mahasiswa KKN bersama siswa menyusun program P5 yang berorientasi pada pembelajaran berbasis proyek. Dengan pendekatan ini, peserta didik tidak hanya memperoleh teori, tetapi juga mengembangkan karakter dan keterampilan melalui praktik langsung. Projek ini diharapkan dapat menanamkan nilai-nilai Pancasila, seperti gotong royong dalam merawat tanaman dan ikan, berpikir kritis dalam menyusun sistem aquaponik, serta kemandirian dalam menjaga keberlanjutan proyek yang telah dibuat.

4. Praktik P5: Aquaponik dan Daur Ulang Galon Bekas

Pada tahap akhir, siswa kelas III dan IV SD Negeri 1 Limbasari melakukan praktik langsung dengan bimbingan mahasiswa KKN. Kegiatan ini dilakukan secara bertahap agar siswa dapat memahami dan menerapkan ilmu yang telah dipelajari dengan lebih baik. Adapun tahapan kegiatan praktik adalah sebagai berikut:

WhatsApp_Image_2025-02-10_at_12-35-23_AM(Pemotongan galon bekas dan kawat sebagai persiapan media tanam aquaponik)

Persiapan Media Aquaponik: Mahasiswa KKN menyiapkan galon air bekas dengan memotong bagian atasnya untuk dijadikan wadah budidaya. Bagian atas galon dilapisi kawat sebagai penyangga media tanam hidroponik. Galon-galon ini kemudian diatur agar air dapat bersirkulasi dengan baik, memungkinkan nutrisi dari limbah ikan terserap oleh tanaman.

WhatsApp_Image_2025-02-10_at_12-45-09_AM_(1)(Penjelasan Sistem Aquaponik kepada siswa kelas III dan IV tentang Sistem Aquaponik)

Penjelasan Sistem Aquaponik: Sebelum memulai praktik, mahasiswa KKN dari Bidang Pendidikan yaitu Najwa dan Alintya memberikan penjelasan rinci mengenai bagaimana sistem aquaponik bekerja. Siswa diberikan pemahaman tentang manfaat aquaponik, seperti efisiensi dalam penggunaan air dan pengurangan limbah organik.

WhatsApp_Image_2025-02-10_at_12-40-42_AM(Pemindahan ikan lele ke wadah galon bekas aquaponik oleh siswa)

Pemindahan Ikan Lele: Siswa bergantian memindahkan ikan lele ke dalam galon yang telah disiapkan. Mahasiswa KKN membantu memastikan bahwa ikan ditempatkan dengan aman dan menjelaskan bagaimana ikan lele mampu bertahan dalam lingkungan dengan kadar oksigen rendah.

WhatsApp_Image_2025-02-10_at_12-35-38_AM(Penanaman dan pemindahan bibit kangkung ke media tanam galon bekas oleh siswa)

Penanaman Kangkung: Setelah ikan dipindahkan, mahasiswa KKN menunjukkan cara menanam bibit kangkung di atas galon bekas yang telah disusun sebagai media hidroponik. Siswa diajak untuk menanam sendiri bibit tersebut dan memahami bagaimana tanaman akan berperan dalam menjaga kualitas air.

Pemantauan dan Perawatan: Mahasiswa KKN memberikan panduan tentang cara merawat sistem aquaponik, termasuk bagaimana memastikan air tetap bersih dan nutrisi ikan serta tanaman tetap terpenuhi. Siswa diberikan tanggung jawab untuk memantau perkembangan ikan dan tanaman dalam beberapa hari ke depan.

Kegiatan P5 yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN Unsoed di SD Negeri 1 Limbasari berhasil memberikan pengalaman edukatif yang bermanfaat bagi siswa dalam memahami konsep keberlanjutan. Melalui praktik sistem aquaponik dan daur ulang galon bekas, siswa tidak hanya memperoleh keterampilan teknis tetapi juga nilai-nilai karakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. Kegiatan ini membentuk sikap gotong royong, kemandirian, serta kesadaran lingkungan yang tinggi. Dengan penerapan metode pembelajaran berbasis proyek ini, diharapkan siswa dapat mengembangkan pola pikir kreatif dan inovatif yang akan berguna di masa depan, serta menanamkan kebiasaan baik dalam menjaga keseimbangan lingkungan sejak dini.